Lapangan minyak pertama di pulau Bunyu ditemukan pada 1901 oleh Bataafsche Petroleum Maatschapij (BPM).
Sebelum Perang Dunia ke-2, yakni tahun 1921 terdapat 16 sumur minyak di Pulau Bunyu yang dikelola oleh Nederlanche Indische Aardolie Maatchapij (NIAM), perusahaan patungan antara BPM dengan pemerintah Hindia Belanda.
Pada 1993-1994 Lapangan Bunyu bersama dengan Lapangan Prabumulih dan Pendopo (Sumatera Selatan), serta Lapangan Jatibarang (Jawa Barat) sempat dioperasikan oleh PT. Ustraindo Petrogas atas ijin dan kuasa yang diberikan Pemerintah untuk mengelola lapangan-lapangan minyak tersebut.
Namun, pasca 1994 WKP Bunyu dioperasikan kembali oleh PT Pertamina EP. Kini, WKP tersebut masuk dalam PEP asset 5 Bunyu Field.
Baca Juga:
Post a Comment
Silahkan berikan komentar anda...