Perang Dunia ke-2 mengakibatkan kematian sekitar 55 juta orang diseluruh dunia. Perang ini adalah konflik terbesar dan paling destruktif sepanjang sejarah. Perang Dunia Pertama berakhir dengan genjatan senjata dan dibuatnya perjanjian Versailes, Perjanjian Versailles menjadi pukulan berat bagi rakyat Jerman dan memicu runtuhnya Republik Weimar pada 1933.
Hitler
Selama beberapa dekade kemudian, karier Hitler melonjak menjadi kanselir. Dan saat Presiden Paul Von Hindenburg meninggal dunia, ia mengangkat dirinya sebagai Fuhrer atau komandan tertinggi paramiliter Nazi.
Hitler saat berkuasa |
Saat berkuasa, Hitler mengecam Perjanjian Versailles, menyebutnya tak adil. Saat berakhirnya Perang Dunia Pertama, Kedua pihak sepakat mengakhiri perang dunia pertama dengan genjatan senjata. Artinya adalah perang berakhir tanpa ada negara yang kalah atau menyerah.
Namun, perjanjian versailes seolah memberi pukulan telak bagi rakyat Jerman. Isi perjanjian tersebut adalah Jerman harus membayar reparasi perang senilai 20 miliar Goldmark Saat itu setara dengan harga 7.000 ton emas. "Kekalahan Jerman membuat Hitler patah semangat dan membutuhkan fokus baru," Demikian dikutip dari Daily Telegraph.
Perjanjian Versailes |
Hitler dan para pemimpin Jerman lainnya percaya, bahwa Jerman kalah pada Perang Dunia I karena harus bertempur di dua front. Untuk mencegah hal tersebut, Hitler dan Joseph Stalin (Soviet) menandatangani perjanjian non-agresi 10 tahun pada 23 Agustus.
Agresi Militer Jerman Ke Polandia (Awal Mula Perang Dunia 2)
Pada 1 September 1939, Jerman menyerbu Polandia. Saat itulah Perang Dunia ke-2 di mulai. Strategi diawali menghancurkan kontrol udara musuh, rel kereta api, jalur komunikasi, dan penjatuhan amunisi. Sekitar 1,5 juta tentara Jerman dikerahkan untuk menginvasi Polandia. Jerman memamerkan strategi tempur modern Yang dikenal Blitzkrieg, Strategi ini tidak mengenal pertahanan statis atau benteng seperti di perang dunia pertama.
Pasukan Nazi Jerman Bersiap Menginvasi Polandia |
Namun, pertahanan terbaik dalam strategi ini adalah gabungan pasukan yang terus bergerak saat melakukan serangan. Serangan itu membutukan mesin mesin perang yang terus bergerak, Pesawat Tempur yang menguasai udara, Serta pasukan Infantri besar yang terus bermanuver. Serangan semacam ini akan membuat musuh terkejut, kesulitan Berkoordinasi sehingga mudah dipojokkan.
Baca Juga: Sejarah Singkat Lahirnya Nahdlatul Ulama
Agresi Militer Jerman Ke Negara Eropa Lainnya
Inilah yang membuat pasukan Jerman saat itu sukses menggilas polandia. Hanya dalam tempo 2 hari saja Polandia sudah hancur lebur dan menewaskan sekitar 6 juta warga dan militer Polandia. Dua hari setelah serangan Jerman ke Polandia, Inggris dan Prancis menyatakan perang terhadap Hitler. Lalu Inggris mengultimatum Jerman agar menarik pasukannya dari Polandia.
Ultimatum itu disambut Jerman dengan menenggalamkan kapal-kapal Inggris di perairan Eropa. Setelah menyerang Polandia, Jerman melancarkan serangan ke Denmark dan Norwegia Dan berhasil menduduki kedua Negara tersebut. Lalu menyerang belanda, Sebagai perbandingan, Belanda yang menjajah negeri ini 350 tahun yang bagaikan monster bagi negeri ini.
Baca Juga: Sejarah Kawakami Gensai, Samurai X Asli dalam Sejarah Jepang
Nazi Jerman hanya membutuhkan waktu 5 hari saja, untuk mamaksa kerajaan Belanda bertekuk lutut, menyerah ditangan keganasan Hitler. Jerman berhasil menguasai belanda pada Mei 1940, sehingga Ratu Wilhelmina mengungsi ke Inggris.
Ratu Wilhelmina |
Jerman terus maju ke Belgia, Pasukan gabungan Inggris, Prancis dan Belgia tidak dapat menahan laju Blitzkrieg Jerman hingga ke Dunkirk. Namun peristiwa ajaib pun terjadi, Disaat pasukan gabungan Sekutu terdesak, Hitler memerintahkan pasukan yang dikomandani Henz Guderian tidak maju ke Dunkirk. Dan akhirnya pasukan Sekutu berhasil diungsikan ke tanah Inggris. Para sejarawan menyebut ini Blunder pertama Hitler yang membuat Sekutu menyiapkan serangan balasan. Belgia pun jatuh pada 11 mei 1940.
Baca Juga: Berikut Fakta dan Sejarah Negara Vietnam
Italia Bergabung Melawan Sekutu
Italia mengumumkan perang melawan Sekutu, serta dilanjutkan menyerbu Prancis pada 10 Juni 1940. Jerman menyerang prancis dan berhasil menduduki Prancis pada Juni 1940, Sehingga menyebabkan tentara Prancis di bawah pimpinan Charles de Gaulle mengungsi ke Inggris.
Jerman melanjutkan serangannya di front Barat dengan menyerang Inggris. Namun, usaha ini gagal karena Inggris memiliki angkatan perang yang masih lebih baik dibandingkan negara Eropa daratan. Dan saat itu Inggris masih menyedang sebagai Raja Lautan dengan Armada Angkatan Laut kerajaan Inggris yang sangat besar.
Charles de Gaulle |
Jerman tidak menjadikan Inggris sasaran utama, dan sebenarnya ingin berdamai dengan Inggris usai pristiwa Dunkirk. Namun, pidato perdamaian Hitler itu ditolak oleh rakyat Inggris dan perdana menteri Inggris Wiston Churcill juga tidak berminat. Hal itu dimuat siaran berita BBC Inggris.
Wiston Churcill |
Pada tanggal 25 Agustus 1940, Angkatan Udara Kerajaan Inggris menyerang Ibu kota Jerman Berlin, dengan ribuan pesawat pengebom. Dan untuk pertama kalinya, membuat penduduk Jerman ikut merasakan perang ini. Maka Lutwaffe melakukan serangan balasan.
Baca Juga: Wage Rudolf Supratman dan Lagu Indonesia Raya
Pada tanggal 7 September 1940, pesawat-pesawat jerman berterbangan ke langit London dan menjatuhkan berton-ton bom dari atas udara. Serangan malam hari itu menimbulkan kepanikan luar biasa di London, hingga menimbulkan korban jiwa dan kerusakan hebat di London. Ibukota negara kerajaan terbakar hebat, London menjadi lautan api.
Selama berhari-hari tengah malam selama awal September itu, Lutwaffe menjatuhkan bom-bomnya dari atas kota London. Warga London terpaksa diungsikan, sebagian lainnya ada pula yang terpaksa bersembunyi di ruang bawah tanah di rumah-rumah mereka.
Franklin Delano Roosevelt |
Sebagian warga Kota tewas bergelimpangan tertimpa reruntuhan. Sebuah peristiwa yang membuat PM Inggris yang baru menjadi ketar-ketir. PM Inggris, wiston Churchill itu segera menghubungi presiden Amerika Serikat, Franklin Delano Roosevelt, ia meminta agar Amerika serikat segera turun tangan dan segera terlibat dalam perang Eropa. Inggris pun mendapatkan bantuan dari Amerika Serikat.
Baca Juga: Misteri 800 Tulang Manusia di Danau Terpencil India
Hal ini menyebabkan Jerman, Italia, dan Jepang menandatangani pakta pertahanan militer pada tanggal 27 September 1940. Pakta tersebut berisi kesepakatan untuk saling menolong jika salah satu dari ketiga negara tersebut diserang oleh Negara lain. Selain itu, terjadi pula peperangan di front Timur yang berpusat di wilayah yang memisahkan Jerman dan Uni Soviet.
Jerman Menyerang Uni Soviet
Hitler dan Stalin awalnya membuat perjanjian tidak saling serang, namun Hitler tak mengindahkannya. Jerman menyerang ke arah Timur untuk menguasai Uni Soviet pada 22 Juni 1941. Sementara di Asia Pasifik, Jepang membombardir Pangkalan Armada Angkatan Laut Amerika di Pearl Harbour, Hawaii, pada tanggal 7 Desember 1941. Serangan itu memaksa Amerika masuk ke dalam Perang Dunia ke-2.
Langkah jerman menginvasi soviet ini merupakan ambisi pribadi Hitler yang telah dituangkan ke dalam bukunya yaitu Main Camp pada tahun 1925. Hitler mengatakan secara gamblang, bahwa rakyat jerman butuh tanah butuh ruang untuk hidup dan hal itu dapat diraih dengan menguasai tanah2 Uni Soviet yang memiliki daratan yang sangat luas dan kekayaan alam termasuk minyak bumi.
Baca Juga: Sejarah Cao-cao, Sang Selebriti Selama Periode Tiga Kerajaan di China
Hal ini tidak saja menghidupi rakyat Jerman, tapi juga dapat menggerakkan mesin perang Jerman dan Tentaranya. Padahal upaya hitler untuk menginvansi front ke timur ini sudah mendapat banyak tentangan dari para jendralnya khususnya di angkatan darat. Karena diwaktu bersamaan,
Jerman masih menghadapi peperangan di front barat. Dengan jarak yang terlampau jauh serta waktu pelaksanaan yang kurang tepat untuk menyerbu front timur. Namun atas kekerasan hati Adolf Hitler, operasi inipun dilaksanakan juga.
Baca Juga: Sejarah Munculnya Agama Cao Dai di Vietnam
Hitler mengerahkan kekuatan sebanyak 150 divisi 139 diantarannya divisi Panzer, jumlah tentara yang dikerahkan mencapai 3 juta manusia dan didukung oleh 3.350 Tank, 7.184 Artileri, 2.770 Unit Pesawat dan 600 ribu unit kendaraan. Pengerahan kekuatan ini menjadikan operasi Barbarosa sebagai operasi militer yang terbesar didalam sejarah.
Mulai dari molornya waktu operasi dari jadwal yang ditentukan dan terpecahnya konsentrasi peperangan hingga pengalihan tengah yang telah siap merebut kota Moskow. untuk bergerak keselatan menjadi malasalah itu tersendiri. Hitler membagi pasukan daratnya ke 3 jalur penyerangan Grup pertama ke utara, dipimpin oleh Jendral Wilhelm Von Leeb menuju Leningrad.
Grup 2 melalui jalur tengah menuju smolenks dan Moskow, yang dipimpin oleh Jendral Fedor Von Bock . Dan grup ketiga ke selatan Kiev Ukraina, yang dipimpin Gerd Von Rundstedt. Uni Soviet yang saat itu dipimpin oleh Joseph Stalin sebenarnya tengah dalam kondisi yang tidak siap menerima gempuran. Waktu itu beberapa kota Soviet berhasi digulung dengan mudah oleh Jerman. Di front timur, Selama musim panas tahun 1942,
Jerman dan Blok Porosnya kembali menyerang Uni Soviet. Dengan tujuan merebut Stalingrad di Sungai Volga, serta kota Baku dan ladang minyak Kaukasus. Serangan Jerman terhenti di kedua medan perang tersebut pada akhir musim panas 1942. Pada bulan November, Pasukan Soviet melancarkan serangan balasan di Stalingrad. Dan pada tanggal 2 Februari 1943, Angkatan Darat Keenam Jerman menyerah kepada tentara Soviet.
Pasukan Jerman melancarkan satu serangan lagi di Kursk pada bulan Juli 1943. Yang merupakan pertempuran tank terbesar dalam sejarah. Tetapi pasukan Soviet meng-Counter serangan itu, dan memegang dominasi militer yang terus dipertahankan selama masa peperangan. Blunder yang dilakukan Hitler juga membuat dominasi tentara Jerman juga menurun tajam.
Tentara merah akhirnya berbalik menguasai medan dan berada diatas angin. Datangnya musim dingin yang hebat juga menguntungkan tentara Uni Soviet yang lebih menguasai medan.
Jerman yang juga mengandalkan strategi blitzkrieg tidak berlaku di alam soviet yang luas. Impian Hitler untuk menguasai Soviet pun harus terkubur dalam-dalam bersama dengan membekunya pasukan baja mereka, dan alat-alat tempur kebanggan sang Fuhrer.
Jerman harus keluar dari Rusia sejak dipukul mundur dari Stalingard pada tanggal 19 November 1942. Tentara Rusia menyerbu Polandia dan daerah Balkan yang dikuasai Jerman. Pasukan Uni Soviet berhasil merebut Kembali wilayah Rumania, Bulgaria (18 September 1944), Yugoslavia (12 Oktober 1944), dan Hongaria (13 Februari 1945).
Italia akhirnya menjadi sasaran Sekutu dengan pengiriman pasukan di bawah pimpinan Jenderal Dwight D. Eisenhower. Pasukan ini masuk melalui Sicilia dan Napoli. Pada bulan Juli 1943, Pasukan Sekutu mendarat di Sisilia dan bulan September merapat di pantai daratan utama Italia.
Setelah Dewan Agung Partai Fasis Italia melepaskan jabatan perdana menteri Italia. Yaitu Benito Mussolini (sekutu Hitler), militer Italia mengambil alih dan melakukan negosiasi untuk menyerah kepada pasukan Amerika pada tanggal 8 September.
Pasukan Jerman yang ditugaskan di Italia merebut kendali atas separuh dari wilayah peninsula bagian utara, dan terus melanjutkan perlawanan. Mussolini, yang telah ditangkap oleh pihak militer Italia, diselamatkan oleh komando SS Jerman pada bulan September dan mendirikan rezim boneka neo-Fasis (di bawah pengawasan Jerman) di Italia Utara. Pasukan Jerman terus menguasai Italia utara hingga menyerah pada tanggal 2 Mei 1945.
Pasukan Eisehower dan pasukan Montgomery menyerbu Normandia pada 6 Juni 1944. Serangan ini tidak mampu diatasi oleh Jenderal Rommel dan Rundstedt. Perancis pun berhasil direbut dari kekuasaan Jerman pada akhir Agustus 1944. Pada tanggal 11 September 1944, pasukan Amerika pertama menyeberang masuk ke Jerman, sebulan setelah pasukan Soviet melintasi perbatasan timur.
Pada pertengahan Desember, Jerman melancarkan serangan balasan di Belgia dan Prancis utara yang dikenal sebagai Pertempuran Bulge. Namun gagal, Angkatan udara Sekutu menyerang pabrik-pabrik industri Nazi, seperti pabrik yang berada di kamp Auschwitz (meskipun begitu, kamar gas tak pernah dijadikan sasaran).
Sekutu menyerbu Jerman menuju Berlin, Pasukan Soviet mulai membuka serangan pada tanggal 12 Januari 1945. Dan membebaskan Polandia barat, sehingga memaksa Hungaria (sekutu blok Poros) menyerah.
Pada pertengahan Februari 1945, Sekutu mengebom kota Dresden di Jerman. Pasukan Amerika menyeberangi Sungai Rhine pada tanggal 7 Maret 1945. Serangan terakhir Soviet pada tanggal 16 April 1945, memungkinkan pasukan Soviet mengepung ibu kota Jerman, Berlin. Goring berhasil ditangkap, sedangkan Hitler dan Gobbels bunuh diri.
Detik-detik Kekalahan Blok Poros (Jerman, Italia, dan Jepang)
Laksamana Domitz menyerah tanpa syarat pada 8 Mei 1945. Jerman pun dinyatakan menyerah tanpa syarat. Jerman akhirnya bersedia menandatangani perjanjian perdamaian di Postdam pada 2 Agustus 1945.
Sekutu terus melancarkan aksinya dengan berhasilnya pasukan Amerika Serikat mengalahkan Kaigun Jepang. JenderalMac Arthur dan Laksamana Chester Nimitz berhasil menduduki Filipina (1944) dan Iwojima serta Okinawa (1945). Amerika Serikat akhirnya menjatuhkan bom atom di atas Kota Hiroshima dan Nagasaki.
Jepang pun ditaklukkan dan menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada 14 Agustus 1945. Jepang bersedia menandatangani perjanjian di ataskapal perang USS Missouri di Teluk Tokyo pada 2 September 1945. Akhir dari Perang Dunia II ditandai dengan menyerahnya Italia, Jerman, dan Jepang kepada Sekutu. Setelah itu, kedua belah pihak mengadakan perjanjian-perjanjian perdamaian.
Mantabz
ReplyDeletepanjang bener bang
ReplyDeletePost a Comment
Silahkan berikan komentar anda...