Sulawesi Tengah – Untuk berkontribusi dalam mencapai ketahanan energi nasional, Subholding Upstream Pertamina terus berupaya melakukan kegiatan-kegiatan dalam upaya penambahan cadangan antara lain dengan pemboran sumur eksplorasi. Melalui PT Pertamina EP Donggi Matindok Field (DMF) yang merupakan bagian dari Zona 13 Regional Indonesia Timur, Pertamina berhasil temukan cadangan Hidrokarbon setelah pengeboran yang dilakukan selama 62 hari di Area Matindok Desa Samalore, Kecamatan Toili, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah.
Pengeboran dimulai pada 14 Mei 2021 dengan trayek bor miring atau directional dari lokasi Sumur Penyu-001 yang telah dilakukan pengeboran tahun 2017 ke arah barat laut menuju titik target dengan rencana kedalaman akhir pada 2.390 meter di bawah permukaan. Setelah dilakukan Evaluasi Petrofisika pada 10 Juli 2021, Sumur WPY-001 mencapai titik kedalaman akhir 2.420 meter dan diusulkan 2 interval Uji Kandungan Lapisan.
Hasil menggembirakan didapat pada lapisan batugamping Formasi Minahaki di kedalaman 2.315 – 2.324 meter dengan hasil uji alir sebesar sebesar 5.5 mmscfd (gas) & 72 bcpd (kondensat) juga didapatkan hasil pada lapisan batugamping M52, Formasi Kintom di kedalaman 744 – 747 meter dengan hasil uji alir 5.21 mmscfd (gas) & 12 bcpd (kondensat).
Awang Lazuardi, Direktur Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina menyampaikan penemuan cadangan hidrokarbon di struktur WPY-001 menjadi energi penyemangat untuk terus berinovasi dan berupaya memberikan kinerja terbaik. “Penemuan cadangan Migas jelang hari Kemerdekaan RI ke-76 ini merupakan berkah bagi Negeri, kami bersyukur dan terus bersemangat untuk Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh,” ujar Awang.
Pertamina terus menunjukan komitmen dalam melakukan pencarian cadangan Migas. Dedy Yusmen, VP Eksplorasi Regional Indonesia Timur mengatakan keberhasilan ini adalah hasil pencapaian bersama. “Selain sisi operasional, pengeboran dimasa Pandemi COVID-19 tentu memiliki tantangan yang lebih tinggi. Selain berfokus pada aktifitas pengeboran, kami juga harus memastikan keamanan dan keselamatan pekerja dengan penerapan protokol yang ketat. Namun langkah kami dipermudah dengan adanya dukungan penuh dari SKK Migas, Pemerintah Daerah dan Stakeholders lainnya,” ujar Dedy.
Saat ini Sumur WPY-001 sedang mempersiapkan proses penutupan sumur dan diperkirakan rig pemboran akan meninggalkan lokasi pada tanggal 17 Agustus 2021. Tahapan selanjutnya akan dilakukan evaluasi perhitungan sumberdaya berdasarkan hasil pemboran yang dilakukan.
Selain program Pengeboran Eksplorasi, Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina terus melakukan berbagai upaya untuk memaksimalkan cadangan dan produksi. Berbagai program dilakukan pada lapangan lapangan Migas diantaranya Pengeboran Pengembangan, Kegiatan Perawatan Sumur dan Kegiatan Operasional lainnya.
Whisnu Bahriansyah, Corporate Secretary Subholding Upstream menambahkan upaya-upaya Subholding Upstream Pertamina dalam kontribusinya mencapai ketahanan energy nasional, ‘’Selain temuan cadangan hidrokarbon di West Penyu, sampai dengan Semester 1 tahun 2021 ini Subholding Upstream telah membukukan penambahan cadangan 1P sebesar 36,3 MMBOE dan penambahan cadangan Contingency Resources 2C mencapai 37,8 MMBOE,’’ ujar Whisnu.
Subholding Upstream juga terus berupaya melakukan kegiatan-kegiatan upaya penambahan cadangan melalui kegiatan seismik dan pemboran sumur eksplorasi. Sepanjang Januari hingga Juni 2021, realisasi luasan Seismik 3D telah mencapai 201 Km2 dan juga Seismik 2D sepanjang 1.186 Km.
Hingga Juni 2021, Subholding Upstram telah selesai melakukan pemboran sumur eksplorasi sebanyak 6 sumur. Diharapkan pada akhir tahun secara total Subholding Upstream akan menyelesaikan sebanyak 19 sumur eksplorasi.
Subholding Upstream Pertamina dan seluruh unit operasinya akan terus berupaya menghasilkan energi untuk Bangsa Indonesia dan berkontribusi optimal dalam mencapai target nasional produksi minyak.
إرسال تعليق
Silahkan berikan komentar anda...