Halo sobat bunyukita pecinta jejepangan. Apakah kalian suka ramen? ramen yang seperti apa yang menjadi favoritmu? Jika kalian menyukai tonkotsu, ramen, maka kalian harus coba dengan style ramen yang khas di Kumamoto.
Artikel kali ini akan memberi tahu kalian tentang ramen khas Kumamoto, plus memperkenalkan beberapa kedai ramen tonkotsu tradisional yang ada di Kumamoto.
Sejarah Ramen (Mie Khas dari Jepang)
Ramen adalah Mie dari China versi Jepang yang kemungkinan pertama kali datang ke Jepang pada akhir tahun 1800-an. Sejarahnya agak kabur, tetapi ramen tonkotsu kemungkinan pertama kali dibuat pada tahun 1930-an atau 40-an di kota Kurume, sekitar antara Fukuoka dan Kumamoto di pulau Kyushu. Ramen Kurume sampai ke Fukuoka dan menjadi sangat populer sebagai Ramen Hakata.
Pada tahun 1953, tiga sekawan (Kimura-san, Yamanaka-san, dan Shigemitsu-san) dari Kumamoto mendengar bahwa salah satu toko ramen Kurume asli membuka lokasi baru di Tamana yang berdekatan, jadi mereka memutuskan untuk melihat ke sana.
Baca juga: Kebudayaan dan Kuliner Okinawa
Mereka sangat terinspirasi sehingga Kimura-san membuka Shoyoken pada tahun 1953, Yamanaka-san membuka Komurasaki pada tahun 1954, dan Shigemitsu-san, setelah bekerja di Keika Ramen selama beberapa tahun, membuka Ajisen Ramen pada tahun 1968.
Berikut adalah beberapa kedai Ramen yang ada di Kumamoto:
1. Kedai Komurasaki Kamitori Chuo
Komurasaki didirikan pada tahun 1954 oleh Yamanaka-san. Kedai Komurasaki-lah yang mengembangkan kombinasi rasa yang akan menentukan ramen Kumamoto: ramen tonkotsu ala Tamana dengan taburan keripik bawang putih.
Komurasaki menggunakan keripik bawang putih panggang dan goreng. Bawang putih goreng untuk penyedap rasa, sedangkan bawang putih panggang digunakan untuk menambah aroma.
Alamat: Kamitoricho 8-16, Chuo-ku, Kumamoto
Buka: 11AM-4PM, 6PM-10PM
2. Kedai Ajisen Ramen Honten
Ajisen Mengklaim bahwa yang membuat ramen ajisen terkenal adalah "mayu"-nya, yaitu minyak wangi yang dibuat dengan bawang putih yang menghitam, yang menjadi topping ramen mereka. Pendiri Ajisen, Koji Shigemitsu, lahir di Taiwan.
Setelah datang ke Jepang dan tertarik dengan ramen, Shigemitsu berpikir bahwa bahan yang dia tahu dari Taiwan akan cocok dengan ramen tonkotsu, dan bahan itu adalah mayu. Minyak bawang putih yang dipanggang dalam sangat cocok untuk sup tonkotsu yang creamy, dan gaya baru ramen pun lahir.
Alamat:Suizenji 6-20-24, Chuo-ku, Kumamoto
Buka: 11AM-8PM
3. Kedai Kokutei Honten
Hirabayashi-san, merupakan pendiri Kokutei, dia mempelajari ramen dari Yamanaka-san di Komurasaki sebelum membuka tokonya sendiri di dekat Stasiun Kumamoto pada tahun 1957.
Kokutei memindahkan toko utamanya ke lokasi saat ini (masih dekat Stasiun Kumamoto) pada tahun 2006. Kokutei kini memiliki dua lokasi di pusat kota (Shimotori dan Sakuramachi).
Sementara beberapa toko ramen Kumamoto menggunakan campuran tulang babi dan kaldu tulang ayam, Kokutei hanya memilih tulang babi, menghasilkan sup yang lebih kental dan berkrim.
Berbeda dengan Komurasaki, Kokutei menggunakan minyak bawang putih yang dihitamkan mirip dengan yang digunakan Ajisen yang mengapung di atas sup dan memberikan tampilan dan aroma yang khas pada ramen.
Alamat: Nihongi 2-1-23, Chuo-ku, Kumamoto
Buka: 10:30AM-9PM (Tutup pada hari kamis minggu ke 3 setiap bulan)
wah informasi yang menarik bagi pecinta jejepangan nih...
ReplyDeletePost a Comment
Silahkan berikan komentar anda...